Ini niscaya memicu inspirasi bisnis pariwisata pada banyak pihak. Dengan tagline “modern moslem friendly hotel”, Rhadana Hotel, berlokasi di tengah pusat ramainya wisatawan yang namanya juga mendunia, Kuta – Bali, bisnisnya tampak membuat pemilik dan karyawannya “happy”. Artinya? Okupansi rata-rata tinggi dan adakalanya harus “menyarankan” tamu yang hendak check-in agar ke hotel lain lantaran sudah penuh. “Kami hotel pertama di Bali yang bersertifikat halal dari MUI,” kata Rainier H. Daulay, Pendiri (Founder) & CEO. Tentu maksudnya Rhadana adalah halal-hotel, yang merujuk pada Peraturan Menteri kategori hilal 1 dan hilal 2. Secara populer diuraikan sebagai hotel dengan makanan minuman halal dan tanpa alkohol. Untuk Rhadana Hotel ini, saat dijelaskannya minggu lalu, tercatat lebih 95% booking-nya datang dari OTA (Online Travel Agent) alias melalui internet. Dari sisa 5%, di antaranya datang dari walk-in guests, dari pelanggan korporate, dan dari yang 5% itu tadi, tercatat 5% saja dari para agen travel konvensional. Masih harus dimasukkan dalam alinea pertama newsstory ini, keterangan Rainier Daulay, bahwa statistik tamunya di tahun 2014 sudah mencatat 90% adalah non-muslim. Dan ujarnya:”Ada tamu yang hendak membeli Quran yang kami sediakan di setiap kamar. Quran itu tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Arab tentunya.” Pada dasarnya itu disediakan gratis, tapi dewasa ini bagi yang hendak membeli disilahkan dengan harga Rp 264 ribu per satu macam. Maksudnya? Yang disediakan di setiap kamar itu empat: sajadah, Alquran, kain sarung dan mukenah.
Dan ternyata, penghasilan operasi hotel “modern moslem friendly” ini meraih perbandingan yang nyaris terbalik dari lazimnya rata-rata bisnis di hotel: antara hasil dari Room : FB (Food Beverage) di Rhadana bisa mencapai 1 : 2.
Al hasil hotel dengan jumlah 74 kamar ini, diakuinya menjadi “boutique hotel”. Dan, modern? Pada setiap kamar diciptakan “tema” khusus: ada kamar bertemaMusic, tema Aviation, Hobby, Romantic, Bicycle, dan tema Destination. Kamar tema Music, nuansa danambience-nya, dengan pernak pernik dekorasi kamar, merefleksikan peralatan musik. Dan gambar besar pemusik atau penyanyi yang legendaris di dunia, terpampang besar dan indah di dinding. Ada antara lain foto Bob Marley, The Beattles dan seterusnya. Maka Rainier Daulay ramah berseloroh: “Anda mau tinggal di sini bersama Bob Marley…?” Di kamar bertema Bicycle, jangan kaget, tapi justru menggembirakan melihat satu sepeda sungguhan tergantung di salah satu pojok dinding. Jika tema destinasi, foto besar yang amazingly beautiful menampilkan beberapa pilihan destinasi pariwisata Indonesia mulai dari Danau Toba, Yogyakarta, Bali dan seterusnya.
Sekitar 2.600 pernak-pernik “vintage” tersebar di seluruh area hotel, di setiap kamar hingga kafe. “Satu-satunya hotel dari Indonesia yang dipasarkan melalui halalbooking.com, ” menurut Rainier.
Kembali melihatnya dari sudut bisnis hotel, hotel butik ini mencapai rata-rata harga terjual per kamar yang disebut achieved average room rate berada pada kisaran Rp 500-an ribu. Di pulau Bali kini beroperasi sekitar 140 ribu kamar hotel.
Rainier Daulay memperlihatkan bagaimana Rhadana diberi peringkat di antara hotel di dunia. Tripadvisor memberinya #1 di antara 220 hotel yang ada di kawasan Kuta-Bali, Booking.com memberi nilai 8,9 pada skala score tertinggi 10, Expedia.com memberi nilai 4,3 pada skala score tertinggi nilai 5, traveloka.com memberi nilai yang hendak dipertahankan oleh Rainier agar tetap termasuk lima besar, agoda.com dan halaltrip.com masing-masing menilainya 8,3 pada skala score tertinggi 10. Crescentrating.com memposisikannya di peringkat 5 pada yang tertinggi peringkat 7, dan Hotels.com menyebutnya Excellent dengan peringkat 4,5 di antara peringkat tertinggi score 5.
Wah, konsep, praktik, dan pengalaman yang inspiratif ini ternyata tak selesai sampai di sini. Tiga kata kunci kita temukan: modern, moslem-friendly, halal. Rhadana itu saat ini merupakan satu di antara beberapa hotel di Bali yang dikelola dalam grup Rhadana Hospitality Developmnt (RHD). Hotel lainnya diberi nama Oasis, ada Royal Oasis Beach di kawasan Tanjung Benoa, ada The Oasis Lagoon Sanur.
“Semua hotel itu kami nyatakan halal hotel,” ujar Rainier. Memang, sebagai hotel dengan halal kitchen, seluruh makanannya halal, peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan moslem tersedia. Di dua hotel disebut terakhir tadi, minuman alkohol masih bisa dipesan oleh yang membutuhkan di tempat tertentu di hotel.***
source :











0 komentar:
Posting Komentar